Peri biru sedang duduk di sebatang pohon sambil sekali -kali mengamati bunga -bunga yang bermekaran di taman, walau saat itu hati dan pikirannya sedang berpikir keras dengan segudang permasalahan yang terjadi namun ia ingat sebuah pepatah yang mengatakan "Diam dalam hening adalah cara menganalisa setiap masalah yang terjadi dalam setiap kehidupan agar dapat terselesaikan dengan bijaksana"
Kasus hilangnya "bunga mahkota" dalam taman sungguh sangat menghebohkan seluruh penghuni taman bunga Cinta, sehingga semua peri sangat ribut mempercakapkan itu di segala penjuru penghuni taman, hal itu di karenakan bunga tersebut melambangakan kejayaan, kekutaan, kekokohan dan kebersamaan di kerajaan taman bunga cinta.
Ia turun dari atas pohon, ketika datang Peri Putih menghampirinya, dan berkata "Peri Biru, ayo turun, saatnya berjaga di taman agar tidak ada lagi pencuri yang masuk dan mencuri bunga-bunga kita" merekapun akhirnya berjaga di sekitar bunga mahkota, saat mereka berjaga di sekitar bunga mahkota, Peri Biru menginjak tanah yang membuat kakinya masuk terhisap dalam tanah, lalu ia berteriak meminta pertolongan "Peri Putih "Peri Putih tolong aku, kakiku masuk dalam lobang tanah, mungkin sedang di makan bumi, " Peri putih yang sedang berdiri di sekiar pepohonan agak kaget jg, mendengar terikan Peri biru, "Hah ...di makan bumi, bercanda aja peri Biru ini," namun karena peri Biru terus berteriak, Peri Putihpun segera menghampiri Peri Biru, bersama-teman -teman yang lain, akhirnya mereka tahu, kaki peri Biru bukan di makan bumi, namun masuk ke dalam sebuah lobang dalam tanah, merekapun akhirnya mengangkat kaki peri Biru. setelah kakinya terangkat, peri Biripun mengucapkan trimakasih pada teman-temannya, namun kemudian ia berpikir kenapa ada lobang yang cukup dalam di sekitar bunga Mahkota, lalu ia menngali lobang itu pelan-pelan dengan meminta bantuan teman-temann yang lainnya, karena teman-temanpun juga merasa curiga dengan lobang tersebut, namun alangkah kagetnya, ketika lobang tersebut di gali dan semakin dalam, Peri biru dan teman-temannya, melihat tikus sedang asik memakan bunga -bunga mahkota yang berserakan di tanah dengan lahapnya, serta mengajak para Peri makan bersama "Peri sini makan bersama, bunga ini manis seakali, kenapa kalian tidak ikut makan bersama kami" Para peri terbelalak, melihat semua itu dan berkata "Tikus jahat kenapa kalian memakan bunga Mahkota kami, itu adalah lambang kejayaan, kekuatan, dan kebersamman taman bunga cinta" tikus kaget, dia tidak tahu, bahwa bunga Mahkota adalah sesuatu yang sangat berharga bagi para Peri, kemudian ia berkata pada para Peri "Maafkan kami Feri kami tidak tahu, kami siap di hukum, kami memang bersalah".begitulah tikus-tikus itu memohon maaf pada para Peri.
Pada akhirnya sesuatu yang hilang di dalam kerajaan bunga mahkota, dapat di selesaikan oleh para Peri, dan kerajaan itu kembali damai, kokoh dan aman. Adek-adek menjaga bangsa adalah kewajiban seluruh rakyat yang ada di dalam sebuah negara, jika ada yang hilang dalam sebuah pelaksanaan undang-undang maka sebagai rakyat kita harus mengembalikan kembali pelaksaaan undang-undang, agar negara tetap tegak lurus para prinsip undang-undang dasar yang sesungguhnya dan pada sistem demokrasi yang sesungguhnya.


0 Comments